Bacaan : Keluaran 6 : 27 – 7 : 13
“Tetapi Musa berkata di hadapan
TUHAN : “Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya, bagaimana mungkin
Firaun akan mendengarkan aku?””
Keluaran
6 : 29
Sahabat Muda, saya punya cerita seperti ini :
ada orang tua yang sudah banyak makan asam-garam dalam pelayanan berkata kepada
saya dalam sebuah kesempatan begini “Pak Pendeta, pengalaman saya dalam
melayani menunjukkan bahwa kita ini hanya sarung tangan Tuhan. Seperti dokter
yang memakai sarung tangan dalam melakukan operasi, yang terlihat adalah sarung
tangan, tetapi yang bekerja di balik sarung tangan itu adalah tangan dokter
sendiri. Begitulah juga dengan kita. Kita ini ibarat sarung tangan Tuhan.
Tuhanlah yang sesungguhnya berkarya melalui kita.”
Sahabat Muda, kita bisa belajar dari bacaan kita
ini. Musa bukanlah orang yang pandai dan cakap berbicara. Namun, Allah
memberikan kepercayaan kepada Musa untuk menghadap Firaun dan memimpin Israel
keluar dari penindasan Mesir. Musa harus bernegosiasi dengan raja Mesin itu
supaya ia membebaskan Israel. Tentu, tugas itu bukan sesuatu yang muda.
Apalagi, Musa sendiri adalah buronan pemerintah Mesir. Ia melarikan diri karena
membunuh prajurit Mesir. Namun, kini Musa harus kembali dan mengemban tugas
yang tidak ringan. Karena itu, ia tidak sanggup. Namun, Allah melengkapi Musa
dengan Harun. Harunlah yang akan menjadi juru bicaranya. Dua orang bersaudara
ini dijadikan mitra oleh Allah dalam menunaikan misi Allah atas Israel. Allah
yang memanggil mereka, maka Allah juga bekerja di dalam dan melalui mereka.
Sahabat Muda, kita mungkin sering merasa tidak
berdaya seperti Musa karena kita menyadari keterbatasan dan kekurangan kita.
Sahabat Muda, Ingatlah bahwa Tuhan dapat memakai
kita dalam segala keterbatasan yang kita miliki. Jarangan biarkan kekurangan
menutupi karunia yang kita miliki. Selalu berserah dan andalkanlah Tuhan
didalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. Amen.
Disadur dari :
Youth for Christ, Sabtu, 17 Juni
2017
(Salam From tdvdonny)
Amen
BalasHapusAmen
BalasHapus