Saya rindu Renungan Pemuda Remaja Inspiratif ini menjadi berkat untuk Pemuda Remaja GKE

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 6 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 7 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 8 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 20 Juni 2017

YANG MUDA YANG DIPAKAI

Bacaan : 1 Samuel 3 : 1 - 9
 “Samuel yang muda itu menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli
1 Samuel 3 : 1

Sahabat Muda, apakah pemuda adalah pemimpin masa depan?....tentu tidak!!!, tetapi pemuda adalah pemimpin masa kini. Sangat lama sekali gereja menyadari bahwa kaum muda ini dapat menjadi pelengkap dalam pelayanan. Bahkan, suara dan aspirasi kaum muda sering tidak didengar. Pengambilan keputusan didominasi oleh kaum tua. Hasilnya, para pemuda pun menjauh dari gereja. Mereka menjadi apatis dengan pelayanan dan kehidupan bergereja.

Sahabat Muda, pembacaan Alkitab hari ini memperlihatkan bahwa Samuel yang masih muda pun dipakai Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa usia bukan penghalang untuk seseorang berkarya dalam pekerjaan Tuhan. Samuel yang muda dibimbing oleh Eli yang tua tidak melihat Samuel yang mudah sebagai saingan. Eli justru mempersiapkan Samuel. Bahkan, ketika Samuel harus menyampaikan firman Tuhan kepada Eli berkaitan dengan anak-anaknya, Eli dengan rendah hati mendengar. Eli sadar bahwa kehendak Tuhanlah yang harus didengar dan dilakukan, dan Tuhan dapat menyampaikan kehendak-Nya melalui siapa saja, termasuk melalui Samuel yang masih muda. Karena itu, Eli tidak meremehkan Samuel, tetapi berserah ke dalam kedaulatan Tuhan. Samuel pun disertai dan diberkati Tuhan dalam pekerjaan-Nya.

Sahabat Muda, kisah Samuel dan Eli ini menginspirasi gereja untuk mempersiapkan kaum muda dan melibatkan mereka dalam pelayanan.  

Sahabat Muda, ingatlah Tuhan pun memakai orang-orang muda untuk berkarya di masa kini, seperti Tuhan memakai Samuel dalam kemudaannya.

 Disadur dari :
Youth for Christ, Selasa, 20 Juni 2017

 (Salam From tdvdonny)

Senin, 19 Juni 2017

ORANG MUDA SIAP BERPROSES

Bacaan : Yosua 1 : 1 - 11
 “Jangan engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam…sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil….
Yosua 1 : 8

Sahabat Muda, hidup adalah proses. Perubahan dan keberhasilan pun membutuhkan proses. Tidak ada hasil baik yang diperoleh dengan mudah meskipun dunia sekarang ini kebih suka dengan hal-hal yang serba cepat dan instan. Jargon “lebih cepat lebih baik” tidak selalu tepat dan tidak bisa diterapkan untuk segala hal sebab segala sesuatu mempunyai prosesnya. Karena itu, yang penting di sini adalah menjalani proses sesuai dengan apa yang seharusnya.

Sahabat Muda, kita bisa belajar dari kisah perjalanan bangsa Israel ke tanah Kanaan menunjukkan bahwa menjalani proses merupakan bagian dari kehendak Tuhan. Tidak semua orang orang bisa masuk ke negeri yang dijanjikan Tuhan. Musa pun tidak. Yosualah yang memimpin bangsa Israel masuk ke Kanaan. Supaya perjalanan mereka berhasil, Tuhan juga mengingatkan mereka supaya berpegang pada Taurat. Mereka harus merenungkan Taurat supaya mereka dapat bertindak dengan hati-hati. Bukan ambisi dan hasrat pribadi yang harus diikuti, melainkan kehendak Tuhan. Melalui Taurat, Tuhan memimpin mereka untuk mewujudkan harapan memasuki negeri perjanjian. Dalam kesetiaan dan ketaatan merenungkan serta melakukan Taurat itulah, janji Tuhan tergenapi. Karena itu, merenungkan dan melakukan Taurat bukan sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan.

Sahabat Muda, Firman Tuhan kita perlukan untuk membimbing setiap menjalani proses dalam hidup kita. Setiap orang pasti memiliki pangilan dan harapan. Keberhasilan dalam menunaikan panggilan dan mewujudkan harapan ditentukan oleh kesabaran dan kesetiaan kita dalam menjalani proses itu. 

Sahabat Muda, Jangan takut berporses, karena Firman Tuhan selalu membimbing kita dalam setiap proses yang kita jalani. Oleh karena itu marilah kita belajar untuk setia dalam menjalani proses dalam kehidupan kita. Amin.

 Disadur dari :
Youth for Christ, Senin, 19 Juni 2017

 (Salam From tdvdonny)

Sabtu, 17 Juni 2017

KITA INI SARUNG TANGAN TUHAN

Bacaan : Keluaran 6 : 27 – 7 : 13
 “Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN : “Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya, bagaimana mungkin Firaun akan mendengarkan aku?”
Keluaran 6 : 29

Sahabat Muda, saya punya cerita seperti ini : ada orang tua yang sudah banyak makan asam-garam dalam pelayanan berkata kepada saya dalam sebuah kesempatan begini “Pak Pendeta, pengalaman saya dalam melayani menunjukkan bahwa kita ini hanya sarung tangan Tuhan. Seperti dokter yang memakai sarung tangan dalam melakukan operasi, yang terlihat adalah sarung tangan, tetapi yang bekerja di balik sarung tangan itu adalah tangan dokter sendiri. Begitulah juga dengan kita. Kita ini ibarat sarung tangan Tuhan. Tuhanlah yang sesungguhnya berkarya melalui kita.”

Sahabat Muda, kita bisa belajar dari bacaan kita ini. Musa bukanlah orang yang pandai dan cakap berbicara. Namun, Allah memberikan kepercayaan kepada Musa untuk menghadap Firaun dan memimpin Israel keluar dari penindasan Mesir. Musa harus bernegosiasi dengan raja Mesin itu supaya ia membebaskan Israel. Tentu, tugas itu bukan sesuatu yang muda. Apalagi, Musa sendiri adalah buronan pemerintah Mesir. Ia melarikan diri karena membunuh prajurit Mesir. Namun, kini Musa harus kembali dan mengemban tugas yang tidak ringan. Karena itu, ia tidak sanggup. Namun, Allah melengkapi Musa dengan Harun. Harunlah yang akan menjadi juru bicaranya. Dua orang bersaudara ini dijadikan mitra oleh Allah dalam menunaikan misi Allah atas Israel. Allah yang memanggil mereka, maka Allah juga bekerja di dalam dan melalui mereka.

Sahabat Muda, kita mungkin sering merasa tidak berdaya seperti Musa karena kita menyadari keterbatasan dan kekurangan kita.   

Sahabat Muda, Ingatlah bahwa Tuhan dapat memakai kita dalam segala keterbatasan yang kita miliki. Jarangan biarkan kekurangan menutupi karunia yang kita miliki. Selalu berserah dan andalkanlah Tuhan didalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. Amen.

 Disadur dari :
Youth for Christ, Sabtu, 17 Juni 2017

 (Salam From tdvdonny)

Rabu, 14 Juni 2017

BELAJAR DARI KEGAGALAN

Bacaan : Yohanes 14 : 25 - 26
 “…Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengiatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Yohanes 14 : 26

Sahabat Muda, ada sebuah peribahasa seperti ini “Pengalaman adalah guru yang terbaik”. Peribahasa ini tidak asing lagi bagi kita, yang asing bagi kita adalah memberi tempat bagi kegagalan untuk menjadi guru yang terbaik. Kita cendrung menyembunyikan kegagalan sebab kegagalan dipandang sebagai aib, bukan sebagai guru. Padahal, kegagalan pun bisa mengajarkan seseorang untuk menjadi lebih baik.

Sahabat Muda, Tuhan Yesus mengiatkan para murid-Nya akan peran dan fungsi Roh Kudus dalam mengajar. Apa yang diajarkan? Roh Kudus mengajarkan segala sesuatu (ay.26). Itu berarti kegagalan juga diberikan tempat, dari kegagalan orang dapat memetik hikmah. Kegagalan bisa membuat orang bertumbuh menjadi lebih matang dan dewasa dalam memandang dan menjalani hidup. Paling tidak, kegagalan mengajarkan bahwa kita membutuhkan Tuhan. Karena itu, sebelum Yesus menuntaskan karya-Nya di dunia dan kembali ke dalam kemuliaan Bapa-Nya, Ia mempersiapkan para murid-Nya dan menjanjikan kepada mereka seorang Penolong dan Pengajaran yang akan mendampingi mereka selama di dunia. Hanya saja, para murid perlu membuka diri untuk menerima pengajaran dan tuntunan Roh Kudus. Membuka diri untuk belajar dari kegagalan adalah cerminan dari keterbukaan kepada Roh Kudus sehingga Ia bisa menyingkapkan apa yang baik yang bisa kita petik dan lakukan.

Sahabat Muda, kita memang tidak mau gagal. Tetapi kita bisa belajar dari kegagalan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan utuh lebih penting daripada menutupi kegagalan dan menjadi pesimis.

Sahabat Muda, Ingatlah : jangan malu dan takut gagal. Kegagalan justru akan memberi tahu kita jalan untuk berhasil. Jadi, belajarlah dari kegagalan itu. Amen.

 Disadur dari :
Youth for Christ, Rabu, 14 Juni 2017

 (Salam From tdvdonny)

Senin, 12 Juni 2017

MENGENALI DAN MENGEMBANGKAN POTENSI

Bacaan : 1 Korintus 12 : 1 - 11
 “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan
1 Korintus 12 : 4 – 5

Sahabat Muda, ada sebuah cerita seperti ini : Tono memang pandai memaikan piano, namun soal suara, Tigor yang paling merdu. Magda yang terbiasa mengajar Sekolah Minggu piawai dalam memandu acara, namun soal penataan gaya, Paman Ari jagonya. Kolaborasi yang indah terjadi di Malam Tari dan Pujian yang kosepnya disutradarai oleh Yopi. Pada malam itu, aneka bakat berpadu menyajikan performance yang memukau. Karunia setiap orang memang berbeda, tetapi kolaborasi menghasilkan keindahan.

Sahabat Muda, dalam Surat Korintus, Rasul Paulus juga berbicara tentang karunia-karunia Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh yang memberikannya. Begitu pula dengan pelayanan, ada banyak jenis dan wujudnya, tetapi hanya ada satu Tuhan. Itu berarti kepada setiap orang Allah memberikan karunia yang menjadi potensi dan talentanya. Hal itu antara lain yang membuat setiap orang menjadi pribadi yang unik. Masing-masing memiliki bakat tersendiri dan memainkan peran yang spesial. Karena itu, seseorang tidak bisa mengklaim bahwa dirinyalah yang paling hebat. Mereka pun tak perlu berkompetisi untuk saling menguasai, melainkan berkolaborasi untuk menghasilkan karya-karya yang indah supaya hidup menjadi berarti dan Tuhan Sang Sumber Karunia yang dipuji.

Sahabat Muda, mangacu kepada nasihat Rasul Paulus tadi. Kita tidak perlu minder, sombong, atau iri hati terhadap orang lain sebab setiap orang pasti mempunyai potensi dan talenta.

Sahabat Muda, Ingatlah : kita hanya perlu mengenali potensi yang kita milik dan mengembangkannya. Teruslah kita belajar untuk menjadi lebih baik. Bukan menjadi lebih baik dari orang lain, tetapi menjadi lebih baik dari Kita yang kemarin. Be the best of you!. Amen.

 Disadur dari :
Youth for Christ, Senin, 12 Juni 2017

 (Salam From tdvdonny)

Minggu, 11 Juni 2017

MENJADI MANUSIA SEUTUHNYA

Bacaan : Matius 28 : 16 - 20
 “… dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Matius 28 : 20

Sahabat Muda, dalam suatu kesempatan, saya pernah mendengar seorang ibu berkata dengan gembira bahwa di sekolah tempat anaknya mengikuti Ujian Nasional, para murid dipersiapkan untuk menyontek dan saling berbagi jawaban. Ia gembira sebab dengan begitu anaknya akan lulus ujian. Namun, ia tidak menyadari bahwa anaknya bersama dengan anak-anak yang lain sedang dicetak menjadi pembohong yang menghalalkan segala cara untuk berhasil.

Sahabat Muda, dalam bacaan kita hari ini. Yesus tidak hanya memerintahkan para murid-Nya untuk pergi membaptiskan orang, tetapi juga mengajar mereka. Perintah untuk mengajar ini dilihat sebagai praksis pemuridan. Artinya, mereka tidak hanya diajar untuk tahu secara kognitif dengan menghafal berbagai ajaran Yesus, tetapi mereka juga harus membatinkan (afektif) dan melakukan (psikomotorik) hal itu secara utuh dan konsisten. Ujiannya tidak berlangsung di atas kertas, tetapi di dalam kehidupan nyata. Karena itu, guru yang mengajar tidak boleh hanya berkata-kata. Para guru harus mengajar dengan sikap dan perilaku hidup sehari-hari. Learning by doing menjadi metode yang tepat dalam hal ini, sebab integritas menjadi penting. Satunya kata dan tindakan menjadi indikator keberhasilan dalam proses belajar-mengajar, buka hanya angka 90 atau 100. Dengan demikian, praksis pemuridan ini akan menghasilkan orang-orang yang bertumbuh menjadi manusia seutuhnya.

Sahabat Muda, kita dididik untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Manusia yang cerdas dan berintegritas serta berguna bagi orang lain.

Sahabat Muda, kita jangan hanya mau sukses tanpa mau belajar dan bekerja keras, karena keberhasilan adalah milik para pembelajaran yang tekun dan setia. Amen

 Disadur dari :
Youth for Christ, Minggu, 11 Juni 2017

 (Salam From tdvdonny)

Rabu, 17 Mei 2017

MUDA DAN BERHIMAT

Bacaan : Amsal 3 : 13 - 18
 “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian…
Amsal 3 : 13

Sahabat Muda, bayangkan ada sebuah pohon di pekarangan kita yang ingin kita tebang. Kita sudah berusaha menebang pohon itu sekuat tenaga sepanjang hari. Akhirnya kita kelelahan, tetapi pohon itu belum tumbang. Apa yang terjadi pada keesokan hari? Mungkin saja kita menjadi malas dan berkata “Ah, sudahlah…” lain halnya dengan sikap yang kedua. Pohon yang sama, tekad yang sama, alasan yang sama, tetapi kita hanya mengayunkan kapak hanya 5 kali dalam satu hari. Nah, bagaimana akhirnya? Apakah pohon itu berhasil ditebang? Benar, kita tidak tahu kapan pohon itu akan selesai ditebang, tetapi pada akhirnya ia pasti tumbang.

Sahabat Muda, dalam menghadapi suatu permasalahan, kekuatan dan semangat saja tidak selalu cukup. Kita membutuhkan kepandaian dan kecerdikan dalam memilih solusi. Amsal menyanjung orang bijak. Dalam Bahasa ibrani “Chokmah” memiliki arti tidak hanya hikmat tetapi juga bijak, cakap, pandai, ulung, dan penuh dengan akal. Jadi jangan bayangkan orang bijak seperti orang tua yang sering memberikan petunjuk dan petuah, sebaliknya ia adalah orang yang memiliki wawasan luas, cerdas, bahkan penuh dengan perhitungan dan solusi. Namun, perhatikan juga Amsal memakai kata “Mendapat” yang memiliki nuansa ilahi, artinya adalah hikmat itu adalah pemberian Tuhan.

Sahabat Muda, apakah orang muda dapat berhikmat? Kadang kita berasumsi bahwa orang muda kuat dan bertenaga tetapi tidak berhikmat. Itu adalah jawaban yang keliru! Karena orang muda pun bisa menjadi orang yang penuh hikmat, bijak, cakap, dan pandai.

Sahabat Muda, hikmat tidak mengenal umur, tetapi dia mengenal Tuhan. Oleh karena itu mintalah dan galilah pengetahuan karena hikmat, bijaksana, dan pengetahuan berdiri bersama.

 Disadur dari :
Youth for Christ, Kamis, 17 Mei 2017
 (Salam From tdvdonny)



Kamis, 11 Mei 2017

HARI TERPENTING DALAM HIDUP KITA

Bacaan : Kejadian 12 : 1 - 3
 “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu …
Kejadian 12 : 1

Sahabat Muda, ada sebuah pertanyaan seperti ini : Berapa umur Anda sekarang? Berapa jumlah hari yang sudah Anda lewati dalam kehidupan ini? Pastinya sudah banyak. Mereka yang berumur 20 tahun saja kira-kira telah melewati 7300 hari. Nahhh, diantara hari-hari itu, yang manakah hari terpenting bagi Anda? Ada beberapa jawaban yang sering diucapkan yaitu kelulusan, mengaku percaya, babtis dewasa, promosi, hingga hari pertama berpacaran. Jawaban itu tidak salah, tetapi mari coba lihat dari perspektif yang berbeda. Seorang pengkhotbah pernah mengatakan, “Ada dua hari terpenting dalam hidup Anda. Pertama adalah hari kelahiran Anda. Dan kedua adalah hari ketika Anda mengetahui mengapa (Why) Anda dilahirkan.” Hari terpenting yang pertama pasti semua orang mengalaminya, tetapi untuk yang kedua belum tentu.

Sahabat Muda, kisah Abram dipanggil oleh Allah adalah kita Abram mendapatkan momen pencerahan mengenai aspek “Why” dalam kehidupannya. Allah memanggil Abram sambal memberikan alasan mengapa Dia menciptakan dan menempatkannya dalam situasi tersebut yaitu agar melaluinya bangsa yang besar dilahirkan. Sebutan “Bapa segala bangsa” kemudian diberikan kepada Abram, sebuah identitas yang diberikan dan bukan diraih. Semua itu didapat Abram dengan terlebih dahulu meninggalkan negerinya.

Sahabat Muda, sudah tahukah alasan Tuhan menciptakan Anda? Mungkin kita mengira jawabannya adalah profesi, ternyata bukan!! Ini jenis pertanyaan yang lebih daripada itu : “Apa tujuan Tuhan ketika menempatkan Anda dalam profesi atau posisi Anda saat ini?”

Sahabat Muda, Tuhan memiliki tujuan kenapa kita ditempatkan ditempat ini. Oleh karena itu marilah kita temukan alasan di balik tindakan Tuhan menciptakan kita. Amen.

 Disadur dari :
Youth for Christ, Kamis, 11 Mei 2017

 (Salam From tdvdonny)

Minggu, 30 April 2017

BERTEKUN DALAM DOA

Bacaan : Kolose 4 : 2 – 4
 “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambal mengucap syukur
Kolose 4 : 2

Sahabat Muda, saya punya cerita begini : pada suatu hari, pada waktu itu Sabtu sore datanglah lima orang remaja ke pastori.
Remaja : “Pak, tolong doakan kami.”
Pendeta : “Oh, boleh. Silahkan masuk semua.” (tumben pikir saya, anak-anak ini dating dan minda didoakan secara khusus. Apalagi, biasanya di kebaktian remaja beberapa diantara mereka agak cuek ketika berdoa.)
Pendeta : “Mengapa? Kalian ada pergumulan khusus? Mau didoakan apa?”
Remaja : “Senin besok kami akan Ujian Akhir Nasional. Tolong doakan kami supaya kami sukses dan lancer selama mengikuti ujian, pak”
Pendeta : (tersenyum dan kemudian berdoa).

Sahabat Muda, Tekun dalam berdoa. Itulah pesan Rasul Paulus kepada jemaat Kolose. Tekun artinya : “selalu, sungguh-sungguh, memusatkan hati dan pikiran, dan berpegang teguh”. Paulus menasihati jemaat di Kolose untuk senantiasa berdoa, selalu berjaga-jaga, dan mengucap syukur. Maksud Paulus, umat Tuhan perlu menggunakan waktu yang ada selama mereka hidup dan bernapas-sebagai alat di tangan Tuhan. Jemaat di Kolose juga diingatkan untuk mengucap syukur di dalam kehidupan doa mereka. Paulus menyadari bahwa umat Tuhan bisa saja tidak sabar dalam menanti jawaban doa. Paulus juga mengingatkan bahwa kehidupan doa bukan hanya menyendiri, mencari tempat sepi, dan diam. Umat Tuhan juga harus berjaga-jaga, artinya : tetap beraktivitas dalam kesiapan hati yang total.

Sahabat Muda, kita bisa lihat pada cerita anak remaja tadi. Mereka berdoa jika ada maunya saja. Banyak anak muda Kristen (orang Kristen) yang berdoa “jika ada maunya”. Mereka mendadak berdoa atau berdoa lebih khusyuk, lebih lama, dan lebih serius. Sebaliknya, jika tidak ada pergumulan, doa hanyalah menjadi rutinitas atau bahkan sangat jarang berdoa.

Sahabat Muda, Tuhan telah berfirman dalam Matius 7 : 7 – 8. Oleh karena itu mari….saat ini…kita belajar betekun dalam berdoa!.

 Disadur dari :
Youth for Christ, Kamis-20 April 2017

 (Salam From tdvdonny)

Sabtu, 29 April 2017

INI AKSIKU MANA AKSIMU

Bacaan :  Yakobus 2 : 14 – 26
 “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Yakobus 2 : 17
Sahabat Muda, jika kita berbicara mengenai iman tetapi tidak bertidak sesuai dengan apa yang kita percayai, hal itu adalah sia-sia. Iman yang sejati bukan sekedar perkataan, namun harus diwujudkan ke dalam gaya hidup kita. Iman yang disertai dengan tindakan pasti membuahkan hasil. 

Sahabat Muda, iman dan perbuatan harus bekerja bersama. Banyak orang manyatakan betapa berimannya mereka, tetapi apakah mereka telah membuktikannya dalam perbuatan mereka? Sebaliknya, ada banyak orang juga yang hebat dalam perbuatan, sayangannya mereka tidak mengarahkan imannya kepada Tuhan.  

Sahabat Muda, kita diselamatkan kalau kita beriman kepada Tuhan. Yakobus 2 : 17 mengatakan “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”. Ketika kita beriman kia harus lakukan :

1.      Ucapan syukur
Seperti halnya dalam Efesus 5 : 20 “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita”. dan 1 Tesalonika 5 : 18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”. Ucapan syukur adalah salah satu cara untuk mengaktifkan iman. Ucapan syukur adalah cara kita untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas berkat dan penyertaan-Nya kepada kita.

2.      Anak Allah
Seperti halnya dalam 1 Yohanes 3 : 1 “…sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. …”. Kita sebagai anak Allah memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu memberi kesaksian tentang kasih setia Allah dengan cara tunjukkan kita adalah anak Allah dalam perbuatan dan tingkah laku kita.

3.      Hidup baru
Seperti halnya dalam 2 Korintus 5 : 17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. Hidup baru adalah anugerah dari Allah yang kita terima. Hidup baru bukan hanya sekedar dapat mengenal Allah atau kita sudah merasa berhenti melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dikehendaki Tuhan, tetapi benar-benar hidupnya telah berubah dari hidup yang sebelumnya. Oleh karena kita sudah hidup baru, kita harus tunjukkan perbuatan untuk memuliakan Tuhan dilingkungan sekitar kita.

4.      Memuliakan Allah
Kita diciptakan dengan tujuan untuk kemulian Allah. Firman Tuhan mengatakan bahwa semua orang yang diciptakan Allah untuk kemulian-Nya (Yesaya 43 : 7). Kita diciptakan untuk kemuliaan Allah, maka jalanilah hidup ini dengan tujuan yaitu untuk memuliakan Allah paling tidak dengan kata dan perbuatan kita.

5.      Pertahankan keselamatan
Orang Kristen sudah diselamatkan. Keselamatan hanya ada satu saja yaitu melalui Yesus Kristus. Dia berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang dating kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”-Yohanes 14 : 6. Untuk mempertahankan keselamatan itu tidak mudah. Kita seperti pelari yang pastinya lelah, terseok-seok, terjatuh untuk sampai ke garis finish untuk menjadi seorang pemenang. Perlu kerja keras. Pertahankan keselamatan dengan membagi buah-buah roh pada orang lain sampai kita digaris finish.

6.      Bermartabat
Berbicara mengenai martabat, hal ini menunjuk kepada kehormatan kita yang mengikut Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat. Biar iman kita tetap tumbuh kita harus bermatabat. Bermatabat yaitu punya relasi baik pada Tuhan, punya etika dan moral.

7.      Buktikan kalau sudah diselamatkan
Jangan mengaku kita sudah selamat kalau kita tidak berbagi (jangan mengaku anak sekolah kalau tidak pernah masuk sekolah). Buktikan kalau kita sudah diselamat dengan perkataan dan perbuatan kita (mengamalkan buah-buah roh - Galatia 5 : 22 – 23) dimanapun kita berada.

Sahabat Muda, Hidup kita adalah kitab yang terbuka oleh karena itu jadikanlah hidup kita bermanfaat untuk menjadi saksi kemulian Tuhan. inilah bukti dari aksiku, mana aksimu?.

 (Salam From tdvdonny)

Kamis, 16 Maret 2017

THE BEST IS YET TO COME


Bacaan :  Yeremia 29 : 10 – 14
 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
Yeremia 29 : 11

Sahabat Muda, pernah yang namanya menunggu, pasti seringlah. Kata “menunggu” itu tidak kita senangi, pasti. Tetapi ternyata dari kata itu ada sesuatu makna yang tersirat didalamnya. Menunggu itu sebenarnya asik, kok bisa? Iya karena ada kesabaran, kok bisa? Iya, dengan kita menunggu berarti kita melatihan kesabaran.

Sahabat Muda, ketika kita tidak sabar, maka kita tidak mau masuk dalam suatu proses. Sadar tidak sadar proses itu yang seharusnya akan membentuk hidup kita. Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya yaitu kita. Apakah yang terbaik dari Tuhan itu sudah sesuai kehendak kita? Tentu kita akan menjawab tidak, karena tidak sesuai dengan kehendak kita. Sebenarnya apa yang diberikan Tuhan itu sudah yang terbaik untuk kita.

Sahabat Muda, Pdt. Eka Darmaputra pernah mengatakan begini waktu beliau sakit “Justru dalam kelemahanku, Tuhan selalu ada, aku melihat Tuhan”. Dalam kehidupan kita sesuatu hal yang diberikan Tuhan itu selalu yang terbaik, tetapi kita tidak menyadari hal itu. Kita selalu ingin sesuatu hal yang kita minta seperti yang kita inginkan

Sahabat Muda, dalam Yeremia 29 : 11, dan Yeremia 1 : 5, disitu dikatakan bahwa Tuhan selalu punya rancangan atas hidup kita. Tuhan sudah tahu bagaimana jalan hidup kita. Tuhan sudah mengetahui apa yang kita perlukan. Tuhan adalah seorang sutradara dalam hidup kita. Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita. Tuhan tidak diam, Ia selalu bersama kita. Tetapi kita tidak menyadari hal itu semuanya karena keegoan kita.

Sahabat Muda, kita harus proaktif untuk menemukan, melihat, dan mencari rancangan Tuhan. Bagaimana caranya untuk menemukan rancangan Tuhan?

  1.  Bangun keintim, dalam Yohanes 14 : 10 dikatakan bahwa Ia punya keintiman, kesatuan dengan bapaNya. Artinya kita harus intim kepada Tuhan agar relasi tetap terjaga. Keintiman kepada Tuhan dapat kita lakukan dengan cara baca kita suci, doa setiap hari, dll. Dengan keintiman kita dengan Tuhan kita akan melihat ataupun mengerti apa yang diberikan Tuhan itu adalah yang terbaik untuk kita.
  2.  Berusaha, dalam Matius 7 : 7 dikatakan bahwa Tuhan ingin kita selalu berusaha. Kita diberikan akal pikiran oleh Tuhan, dengan adanya akal pikiran itu artinya kita dituntut untuk berusaha. Tuhan ingin kita jangan berdiam diri, harus usaha dan terus berusaha. Tuhan tidak memberikan dengan cuma-cuma, tetapi kita harus terus berusaha.   


Sahabat Muda, bersabar dan menunggu dalam penantian dan cobaan untuk menemukan kehendak Tuhan. Kita harus tetap berjalan dan melakukan yang terbaik dalam perjalanan hidup kita. Lakukan itu, maka kita akan berjalan dengan sukacita. Amen.  

 (Salam From tdvdonny)



Minggu, 26 Februari 2017

HIDUPKU, HIDUPMU ADALAH KITAB TERBUKA UNTUK MEMULIAKAN TUHAN

Bacaan :  II Korintus 3 : 1 – 6
 “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayan kami, ditulis bukan dengan tintah, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup,…..
II Korintus 3 : 2 - 3

Sahabat Muda, sadar atau tidak sadar, kita setiap hari bahkan setiap waktu atau setiap saat sedang menulis sebuah perjalanan atau sejarah, yakni sejarah hidup kita masing-masing. Setiap saat pula orang-orang memperhatikan dan membaca apa yang kita tulis. Mereka akan senang ketika kita menulis hal-hal yang baik, dan mereka akan tidak suka ketika kita menulis hal-hal yang jelek. Tanpa kita sadari lembaran demi lembaran yang telah kita tulis akan berdampak dan akan kita tinggalkan untuk generasi sesudah kita, entah itu sejarah yang baik ataupun sejarah yang buruk.     

Sahabat Muda, dalam bacaan 2 Korintus 3 : 1 – 6, disitu Rasul Paulus mengatakan bahwa ia melayani tanpa mengharapkan pujian dari orang lain. Orang yang dilayani itulah yang merupakan buku yang berisi kisah tentang pelayanan Rasul Paulus. Mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus melalui pelayanan Rasul Paulus itu menjadi sebuah kitab yang terbuka, yang bias dibaca oleh semua orang. Itulah buku yang sebenarnya, yang terbukti benar dan tidak mengandung kebohongan.

Sahabat Muda, bagaimana hidup kita sebagai orang muda Kristen seharusnya dalam hal pelayanan atau memuliakan Tuhan :
1.Dalam 2 korintus 3 : 2 dikatakan bahwa pelayanan tidak harus membutuhkan pujian. Surat pujian tidak tertulis tetapi ada dihati setiap orang banyak. Hidup kita adalah surat pujian yang biss dilihat, dinilai, dan dibaca banyak orang.
2.Dalam 2 Korintus 3 : 2 dikatakan bahwa kita adalah surat Kristus, tidak ditulis dari tintah, tetapi dari Roh Allah yang hidup dalam perjalanan hidup kita.  

3.Dalam 2 Korintus 3 : 5 dikatakan bahwa segala sesuatu terjadi dalam hidup kita, terjadi hanya pekerjaan Allah saja, bukan pekerjaan kita sendiri. Roh Allah yang selalu memimpin kita sesuai dengan kehendak Allah.  

Sahabat Muda, sejarah terus berjalan, kita adalah surat Kristus, kitab yang terbuka yang dipakai Allah untuk bersaksi dalam setiap perjalanan hidup kita. Kita digerakkan oleh Roh Allah menjadi kitab yang terbuka bagi orang-orang disekitar kita.

Sahabat Muda, sudahkan kita benar-benar menjadi saksi bagi Kristus untuk orang-orang disekitar kita!. Menjadi kitab terbuka bagi setiap orang! Atau tidak sama sekali!

Sahabat Muda, saat ini, detik ini, Tuhan memanggil kita untuk tetap setia menjadi kitab terbuka, menjadi berkat dalam setiap perjalanan hidup kita bagi orang lain. Amen.
 (Salam From tdvdonny)