Saya rindu Renungan Pemuda Remaja Inspiratif ini menjadi berkat untuk Pemuda Remaja GKE

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 6 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 7 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 8 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 09 Juli 2013

Jangan Jadi Racun

09 Juli  2013
Jangan Jadi Racun
Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.” ( Lukas 11:35)
Nas Bacaan 11 : 33-36
Sahabat muda, kalian tahu tanamankah?...Tanaman tanpa sinar matahari tidak bisa hidup. Sinar matahari bikin tanaman bisa memulihkan udara yang rusak. Tanpa sinar matahari malahan tanaman bakal ngeracunin udara.
Sahabat muda, Kalo tanaman nggak kena sinar matahari, tanaman yang menjadi agen pemulihan justru berubah menjadi perusak. Nahhhh….begitu juga dengan hidup kita. Kalo diumpamakan : Tuhan adalah sinar matahari, kita adalah tanamannya. Kalo kita hidup dalam terang firman, firmannyalah yang menjadi kekuatan buat kita bisa terus hidup sesuai kehendak-Nya.  Firman Tuhan bakal ungkapin apa yang bener dan yang salah, dan kita haru terus ngerespons dengan ketaatan. Seluruh tubuh kita harus ikut terang, nggak boleh lagi ada yang disembunyikan dalam gelap. Sebaliknya, kalo hidup kita jauh dari “Sinar Matahari”; kita tidak mau tinggal di dalam Firman Tuhan, biarpun tampilan luar biasa keren, hidup kita udah tidak akan membawa kebaikan lagi buat orang lain. Bukannya jadi berkat, yang ada hidup kita malah “ngeracunin” orang-orang yang ada di sekitar kita.
Sahabat Muda, kita sebagai orang Kristen sudah seharusnya menjadi “pemulih”, bukannya “racun”. Kita ini dipanggil buat jadi agen-agen pemulih-Nya di dunia. Tapi sebelum memulihkan orang lain, tentunya kita sendiri udah dipulihkan. Jangan sampai dalam hati masih ada kepaitan, dendam, iri hati, keserakahan, ketinggian hati dan lain-lain. Karna kalo hal-hal seperti itu masih ada, itu artinya kita belum memiliki “terang”. Kalo udah begitu, mana mungkin hidup kita jadi berkat sedangkan hidup kita sendiri kacau. So, kalo hidup nggak mau tinggal dalam gelap dan menjadi racun. Biarkan hidupmu diubah sama terang firman Tuhan. Firman Tuhan pada hari ini dari Lukas 11 : 35 mengingatkan kita supaya hidup kita selalu menjadi terang jangan menjadi kegepalan.
Tuhan memberkati kita semua. Amen.

Salam from tdvdonny 

Senin, 01 Juli 2013

Saatnya Memilih

01 Juli  2013

Saatnya Memilih
kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,”(Ulangan 30:19)
Nas Bacaan : 2 Tawarikh 20
Sahabat muda, “saatnya memilih!!” Di program-program talent show yang juaranya diperoleh dari dukungan SMS, di pemilihan kepada daerah dan kepala Negara, kalimat ini sering kita dengar. Namun,  sobat muda sadarkah bahwa setiap hari kalimat itu akan selalu dihadapkan pada kita? Kita lihat cerita Raja Yosafat di dalam nas bacaan kita hari ini. Disana diceritakan dimana Raja Yosafat mendapat kabar bahwa bangsa Amon dan Moab hendak menyerang mereka. Di masa genting ini, keputusan seorang raja akan amat menentukan. Apa yang Raja Yosafat putuskan? Apakah ngadain wajib militer? Atau…mencari bantuan ke bangsa sekutunya? Atau… Bikin senjata lebih banyak? Jawabannya tidak seperti itu. Di ayat 3 jelas mencatat, bahwa Raja Yosafat memutuskan untuk mencari Tuhan dan memerintahkan rakyatnya puasa. Bukannya malah lemes tu? Namun, keputusan Raja Yosafat terbukti tepat. Tuhan nggak hanya kasih kemenangan, tapi Ia sendiri yang akan berperang melawan mereka.  
Sahabat muda, ada seorang penulis bernama John Maxwell berkata : “Tuhan memilih apa yang harus kita alami, tapi kitalah yang memilih gimana kita akan melewatinya”. Bukanlah pilihan Raja Yosafat kalo bangsa Amon dan Moab akan menyerang, tapi ia bisa memilih dengan cara yang tepat untuk menghadapinya. Yup, gak semua hal terjadi akibat pilihan kita. Orang tua cerai, orang yang kita sayangi meninggal, diputuskan pacarang atau ditinggalkan pacar, ekonomi keluarga bangkrut, kekurangan fisik kita, atau juga orang lain jahatin kita.  Itu bukan atau belum tentu itu adalah akibat pilihan kita. Demikian juga, kalo hari ini kita bisa hidup di keluarga yang utuh bahkan mampu, dianugrahi penampilan menarik atau otak cerdas, dan bisa kenal Tuhan (Yoh 15:16), itu juga bukan karena pilihan kita. But, what we do next, itu tergantung pilihan kita. Itu sebabnya, yang namanya memilih itu sebenarnya nggak hanya saat kita tiba di sebuah persimpangan, tapi setiap waktu saat kita berjalan.  
Tuhan memberkati kita semua. Amen.
Salam from tdvdonny