Saya rindu Renungan Pemuda Remaja Inspiratif ini menjadi berkat untuk Pemuda Remaja GKE

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 6 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 7 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 8 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 21 Agustus 2012

Cinta anda ditolak? Bersyukurlah


Cinta anda ditolak? Bersyukurlah

Bersyukurlah ketika anda ditolak. Jelas yang saya maksud bukan, “sukurin!” Kenapa mengutuk selagi bisa mengucap berkat? (Lukas 6:31) Syukur yang saya maksudkan di sini adalah bersyukur dalam arti yang sebenarnya. Mengapa perlu bersyukur ketika anda ditolak?

1. Untuk mensyukuri bahwa anda setidaknya tahu bahwa dia bukanlah jodoh anda, mengetahui ini bukanlah waktu yang tepat untuk anda melangsungkan hubungan dengannya, atau bahkan mungkin itu bukanlah lokasi ‘penembakan’ yang tepat untuk anda. Kita seharusnya bersyukur karena walaupun mungkin dia bukan orang yang tepat, atau mungkin waktunya yang tidak tepat, maupun tempatnya yang tidak tepat, kita masih punya waktu-waktu lain, masih punya lokasi yang mungkin lebih romantis, atau bahkan jodoh yang tersembunyi di suatu tempat.
2. Alasan yang kedua karena anda bisa merasakan seperti apa yang dirasakan oleh Kristus, yakni penolakan dari umatNYA. Walau memang penolakan yang anda rasakan tidak serupa dengan yang Ia rasakan. Mengapa saya bilang beda? Karena penolakan yang Ia terima justru berasal dari umatNYA. Sebelumnya kita adalah milikNYA, tetapi kita menolakNYA, itu sama artinya dengan mengkhianati cinta yang telah lama berlangsung. Belum lagi ketika Kristus dihina setelah ditolak. Ibaratnya setelah putus cinta, sang mantan malah menghina, tentu Kristus akan merasakan rasa sakit hati yang luar biasa. Hal ini jelas berbeda dengan cinta yang sama sekali belum dimulai bukan? Ketika anda dikhianati, jelas anda harus berusaha untuk mengampuni, sama ketika Kristus juga mengampuni (Lukas 23:34). Bersyukurlah karena paling tidak kita merasakan sebagian kecil dari apa yang Kristus rasakan.
3. Anda tidak punya alasan untuk merasa tersakiti ketika ditolak. Kenapa anda tidak punya alasan untuk merasa tersakiti? Karena cinta tidak bisa dipaksakan. Ketika anda merasa tersakiti saat ia menolak anda, sebenarnya siapa yang sedang menyakiti diri anda? Jelas diri anda sendiri! Anda melakukan sesuatu yang menyakiti diri anda, dan anda malah menganggap orang lain sedang menyakiti anda? Sungguh suatu hal yang aneh bukan? Ingat saja pada Amsal 11:17

“Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.” Seperti yang saya bilang, ketika anda tersakiti, bersyukurlah. Selamat bersyukur.

Sumber : Buku Hikmat Dari Tuhan Tentang Kehidupan)

Senin, 13 Agustus 2012

Berjuang Sampai Akhir


13 Agustus 2012

Berjuang Sampai Akhir
Nas bacaan Alkitab 2 Timotius 4 : 1-8
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.2 Timotius 4 : 7

Kaum muda perjalanan rohani kita bisa digambarkan seperti orang yang sedang berlari dalam sebuah perlombaan. Kita harus berlari untuk mencapai kemenangan. Setiap pelari harus fokus pada gatis akhir/finis. Tanpa fokus kegaris finis maka mereka akan mengalami kekalahan. Tujuannya cuma satu, yaitu mencapai garis akhir sebagai juara.
Selayaknya seperti sebuah perlombaan lari marathon dalam sebuah Olimpiade dan bukan lari jarak pendek, maka sang pemenang dengan catatan waktu tercepat dan menempuh jarak 42 km untuk mencapai garis finis akan menerima penghargaan atas prestasinya itu, medali emas dan mahkota khas olimpiade. Lari marathon itu benar-benar lari yang sangat melelahkan dan menyiksa. Pada pertengahan jarak tempuh setiap pelari akan mengalami kelelahan yang sangat menyiksa. Tubuh seakan berada di titik antara hidup dan mati karena saking lelahnya. Tetapi bila para pelari bisa melewati saat krisis ini maka mereka akan bisa mencapai garis akhir/finis.
Kaum muda dalam kehidupan kerohanian kita terkadang juga akan mengalami saat-saat kritis yang sangat melelahkan ini. Saya pribadi pernah mengalami yang namanya keletihan rohani yang sangat melelahkan, seakan-akan saya tidak mampu lagi untuk mejalankan hidup kekristenan ini. Tetapi saya tidak menyerah dan terus berlari walaupun sudah seperti hampir mau mati untuk melewati titik kristis ini untuk mencapai garis akhir/finis. Seperti di katakan di dalam Firman Tuhan di 2 Tawarikh 15 : 7Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”.   
Kaum muda dalam lomba lari pasti banyak masalah yang menghadang. Godaan dunia begitu memikat. Tawaran untuk menikmati kesuksesan semu atau memuaskan nafsu bisa membuat anda keluar jalur. Penyakit atau persoalan hidup juga dapat membuat anda putus asa dan ingin berhenti. Saya mengundang kaum muda untuk kembali masuk kegelandang pertandingan. Bangkit dan jangan menyerah!. Ingatlah pesan paulus. Tetap berjuanga, bertahanlah samapai akhir, janganlah sampai kehilangan mahkota kebenaran kekal.
Tuhan Meberkati Firman-Nya. Amen.

Salam from tdvdonny.


Jumat, 10 Agustus 2012

Tetap semangat Apapun yang terjadi


10 Agustus 2012
Tetap semangat Apapun yang terjadi
“Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaan, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat yang patah?” Amsal 18 : 14

Kaum muda banyak pesoalan atau masalah yang menimpa kita setiap saat. Entah itu saya, kaum muda, anak-anak, orang tua, kita hidup didunia ini selalu berhadapan dengan yang namanya pergumulan atau persoalan.
Ingat, kita jangan boleh menyerah, walau badai apapun yang menerpa hidup kita. Sebab Tuhan katakan pencobaan yang kita alami tidak pernah melebihi kekutan kita, seperti dalam Firman Tuhan : “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampui kekutanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga kamu dapat menanggungnya1 Korintus 10 :13.
Kaum muda ada banyak hambatan-hambatan dalam kita meraih sebuah keberhasilan  antara lain sikap yang putus asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, tidak mau berusaha dan lain sebagainya. Sikap ini kalau dibiarkan akan membuat kita frustasi. Dalam menghadapai masalah. Saya, kaum muda dan siapapun membutuhkan yang namanya “Semangat”  untuk berjuang dan bangkit, besama Tuhan kita sampai pada tujuan yang diinginkan. Ketika saya, kaum muda dan siapapun putus asa, melalui Yesus Kristus kita memohon kepada Allah, untuk menerima kekuatan dan semangat agar mampu menghadapi situasi ini.
Kaum muda orang yang bersemangat adalah orang-orang yang tidak mau menyerah, tidak mau terpengaruh oleh keadaan, sekalipun itu kurang baik. Orang yang bersemangat akan tetap optimis, mereka pecaya besama dengan Allah, akan dimampukan untuk menghadapai setiap pesoalan hidup ini. Filipi 4 : 13 mengatakan Tuhan akan memberikan kekuatan kepada kita.
Kaum muda tetaplah pecaya pada Firman Allah yang berkuasa. Jadilah orang-orang yang bersmegnat dalam hidup ini, apapun yang sedang terjadi dalam hidupmu, tetaplah miliki semangat. Semangat sangat perlu untuk kita mendapatkan apa yang kita ingin capai. Dengan semangat kita tetap mengarahkan pandangan kita kepada tujuan dan ada usaha untuk mencapainya.
Kaum muda semangat merupan jalan untuk memperoleh apa yang kita butuhkan. Tetap semangat dan miliki keberanian untuk melakukan Firman Allah, jangan pernah menyerah dan tetap teguh pegang janji Tuhan, sampai menjadi sebuah kenyataan. Kalau semangatmu sedang lemah, bangkitlah mencari Tuhan dengan bedoa, membaca Firman Allah. Pasti ada kekuaran baru dan upah yang akan diberikan-Nya, kita bisa lihat di dalam 2 Tawarikh 15 : 7Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”.
Kaum muda, Tuhan akan memulihkan setiap semangat yang patah. Orang yang bersemangat akan selalu optimis dalam menghadapi setiap persoalan dalam hidupnya. Tuhan tidak akan meninggalkan kita seperti janjinya didalam Mazmur 34 : 19Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya
Selamat berjuangan dan tetap semangat. Tuhan memberkai kita semua. Amen.

Ilustrasi Film berjudul : Faith Like Potatoes

Salam from tdvdonny

Kamis, 09 Agustus 2012

Belajar Hidup dari Aneka Buah dan Biji


9 Agustus 2012

Belajar Hidup dari Aneka Buah dan Biji :

Sebuah Ilustrasi dari Om. Siprento M. Lusa (http://www.facebook.com/siprento)

1. Jadilah jagung, jgn jambu monyet....???
Jagung membungkus bijinya yg banyak tapi
jambu monyet memamerkan biji yg cuma satu2nya.
Artinya : jgn suka pamer....??
2. Jadilah duren, jgn kedondong....???
Duren walaupun luarnya penuh duri tajam tapi dalamnya lembut dan manis. ....Kedondong, luarnya mulus, rasa agak asam, didlm bijinya berduri pula
 Artinya : jgn menilai seseorang dari luarnya....??
3. Jadilah bengkoang....???
Walaupun hidupnya didlm kompos sampah tapi umbinya isinya tetap putih bersih.
Artinya : Jagalah hati, jgn terpengaruh lingkungan yg hitam.

     Bonus :
4. Jadilah buah dada.
Selain bermanfaat buat anak, buat bapaknya juga.
Artinya : hidup harus bermanfaat utk smua orang.
5. Jgn jadi buah Zakar.
Sudah jelek, sensitif lagi, disenggol sedikit saja bisa langsung tegang.
Artinya : jgn mudah tersinggung dan cepat marah..=)):D =)).

Tambahan dari Om. Sergius Buyut Tigor (http://www.facebook.com/Pdt.Sergius)
6.  Jadilah telunjuk manis, walaupun tanpa cicin tetap manis dan cantik. Jangan jadi cincin walaupun dari emas dipakai kalau perlu, kadang dijual, dan digadaikan dst.
     Artinya : jadilah diri sendiri apa adanya, pasti lebih baik, jangan jadi orang lain... pasti karena ada apanya.

Di postkan by. Tdvdonny

Sumber Air Hidup


9 Agustus 2012

Sumber Air Hidup
Nas Bacaan Alkitab Yohanes 7 : 37 – 44
‘Yesus berdiri dan berseru, : “Barang siapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!”.’Yohanes 7 : 37

Kaum muda kita tahu bahwa secara ilmu biologis tubuk kita terdiri dari 75-90% adalah air.  Air salah satu unsur yang terpenting dalam hidup kita. Bukan hanya manusia yang membutuhkan air tetapi hewan dan tumbuh-tumbuhan juga membutuhkan air. Tanpa air hidup kita menjadi gersang. Tanpa air hidup kita menjadi kering. Tanpa air tidak ada kehidupan. Tanpa air bumi akan merana. Tanpa air hidup kita tidak akan ada maknanya.
Kaum muda dari ilustrasi diatas betapa pentingnya air bagi kehidupan kita. Air memiliki fungsi yang kompleks dalam kehidupan mahluk hidup yang ada di muka bumi ini.
Kaum muda firman yang kita baca dari Yohanes 7 : 37 dengan jelas Tuhan Yesus menegaskan bahwa “Barang siapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” Tuhan Yesus menegaskan supaya siapapun yang merasa haus, ia harus datang kepada Yesus dan minum air hidup sejati dan rohani. Air hidup rohani ini tidak ada di tempat lain. Air hidup sejati dan rohani tidak dapat disediakan oleh manusia. Hanya Yesus yang sanggup memuaskan dahaga manusia secara rohani. Tuhan Yesus sumber air yang paling utama di dalam kehidupan orang-orang percaya, yang selalu mengalirkan Roh Kudus senantiasa. Ia mampu memberikan kekuatan dan memulihkan kita setiap saat.
Kaum muda kita lihat dalam kehidupan kita kaum muda saat ini selalu haus dan kurang puas, bukan hanya masalah makanan dan minuman tetapi haus akan harta kekayaan, haus akan jabatan, haus akan memiliki pacar lebih dari satu, haus akan pergaulan bebas, dan banyak lagi yang lainnya. Ketika kita haus secara kedagingan maka kita tidak akan puas, tetapi ketika kita datang kepada Yesus sebagai sumber air hidup yang kekal, maka kita tidak akan haus lagi, seperti yang di katakan di dalam Yohanes 4: 14atetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. 
Kaum muda kita harus sadar bahwa kita butuh air kehidupan dalam kita menjalani kehidupan yang penuh dengan perjuangan ini. Hanya Yesus yang bisa memberikan AIR KEHIDUPAN. Hanya Tuhan yang bisa menjadi sumber air hidup. Bersama Tuhan Yesus semua kekeringan, semua kegersangan akan dialiri mata air, yang selalu memancarkan terus-menerus mata air, yang memancarkan air kehidupan.
Tuhan meberkati Firman-Nya dan kita lakukan setiap hari. Amen.

Salam from tdvdonny.

Rabu, 08 Agustus 2012

Tidak menyerah hadapi tragedi


8 agustus 2012

Tidak menyerah hadapi tragedi
Nas bacaan alkitab Ibrani 10 1-39
“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu”. Ibrani 10 : 36

Banyak orang merasa masa depannya habis ketika tragedi yang dialaminya. Ternyata dengan sikap positif, mereka yang jauh lebih menderita, bisa memiliki masa depan yang lebih baik karena tidak mau mnegalah pada keadaan. Malahan penderitaan yang mereka alami sebagai pemicu mereka untuk bangkit dan meniti jalan kesuksesan.
Kita tahu Thomas Alva Edison, dia seorang ilmuan, dia bersikap positif ketika dia menghadapi kebakaran laboratorim penetiliannya. Saat itu usia Edison, 67 tahun. Anaknya, Charles khawatir ayahnya akan depresi menghadapi kejadian itu. Namun Edison malah meminta anaknya untuk memenggil ibu dan teman-temannya. “cepat panggil mereka, karena peristiwa ini tak akan terulang” kata Edison. Setelah kebakaran dia tidak merasa menderita, besoknya dia mengatakan pada anaknya, bahwa kebakaran itu mendatangkan kesempatan baginya untuk membangun laboratorim yang lebih besar lagi disitu. Ia melihat kejadian itu dengan sikap positif.
Kaum muda di Nas Renungan kita hari ini dalam Ibrani 10 : 38 “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu”. Begitu jelas ayat ini mengatakan bahwa untuk menghadapi tragedi di dalam kehidupan ini  kita memerlukan satu langkah, yaitu ketekunan untuk mendapatkan semua yang Ia janjikan.
Kaum muda Terkadang kita cendrung ingin mendapatkan tanpa perlu kita bertekun atau bersusah-susah didalam Tuhan. Tekun itu bukan hanya sepenggal tindakan, di dalam Roma 5 : 2-5 dijelaskan bagaimana pengharapan kita tidak mengecewakan karena ketekunan kita. Memang dalam ketekunan pasti ada namanya penderitaan. Penderitan itu yang mengolah dan mebentuk diri kita untuk menghadapi tragedi yang kita alami dalam hidup kita sehingga ketekunan, pengahrapan dan iman kita menjadi sempurna.
Kaum muda Surat Ibrani ini dengan jelas mengatakan bahwa untuk memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kita perlu bertekun. Tekun itu bukan tidak berbuat apa-apa. Meraka dengan giat, rajin, ulet dan pantang menyerah didalam belajar maupun bekerja, itulah ketekunan akan membuahkah hasil dan untuk menghadapi tragedi dalam hidup ini.
Tangan Tuhan itu tidak pendek dan cukup panjang untuk menolong kia, Tuhan pasti menepati janji-janjinya. Ia tidak pernah berdusta(Ibrani 6 : 17-18), Firman-Nya pasti akan dilakukannya, Ia bukan pembohong (Roma 9 : 28). Jangan kawatir tentang pertolongan Tuhan, hanya saja kita harus bertekun.
Saya ingatkan sekali lagi “bertekunlah dalam mencari Tuhan dan melakukan apa kehendak-Nya . Jangan menyerah menghadapi tragedi dalam kehidupan saya dan kaum muda, carilah Tuhan. Tuhan pasti akan menepati janji-Nya dengan kemenangan yang gemilang”.
Tuhan memberkati Firman-Nya. Amen.

(Salam from tdvdonny)


Selasa, 07 Agustus 2012

Perjalanan yang Sukar


7 Agustus 2012
Perjalanan yang Sukar
Nas Bacaan alkitab Yohanes 16: 16-33
“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”(Yohanes 16:33).

Kaum muda kalian pernah melakukan perjalanan pelayanan ke desa-desa yang ada di pedalaman. Apakah mudah untuk menuju desa yang ada di pedalaman dengan jalan yang sukar dan curam. Ada sebuah desa dimana hanya ada dua cara untuk mengunjunginya yaitu lewat sungai dan lewat darat. Kalau kita menggunakan jalur sungai kita membutuhkan waktu 2 hari 1 malam dengan menggunakan Sampan bermesin temple dengan tantangan yang luar biasa, di karenakan banyak jeram(atau istilah orang2 pedalaman Riam) yang sangat sukar dan curam. Kalau lewat jalan darat kita bisa tempuh kira-kira membutuhkan waktu 1 hari dengan menggunakan sepeda motor tetapi jalan menuju desa itu adalah berbukit-bukit di samping kiri-kanan banyak jurang, jalannya sukar dan curam. Tidak muda untuk melewatinya. Walaupun kita sudah menggunaakn jalan yang benar.
            Kaum muda di dalam Yohanes 16 : 33 “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan”. Jelas di sana dikatakan bahwa perjalanan hidup kita menjadi sukar jika kita ingin mengikut Dia (yaitu Yesus Kristus). Jadi jangalan kita terkejut ketika kita mengalami jalan yang menjadi sulit, atau mengira kita sudah mengambil belokan yang salah. Kita dapat “mengutkan hati” karena Yesus pun berkata bahwa di dalam Dia kita dapat memiliki damai, karena Dia telah “mengalahkan dunia” (di katakana pada ayat 33).
Kaum muda bila kita hanya mengandalkan kekuatan manusiawi kita melulu, dapat menimbulkan rasa putus asa. Namun Yesus lah yang memberi jaminan, bahwa sesudah penderitaan ada penyembuhan bahwa dukacita akan melahirkan sukacita, dan bahwa sesudah kematian ada kebangkitan dan hidup abadi.
Tuhan memberkati firman-Nya. Amen.

Salam (from tdvdonny)

Senin, 06 Agustus 2012

Pohon yang Kuat

6 Agustus 2012
Pohon yang Kuat
Nast Alkitab Roma 5 : 1-11
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” (Roma 5 :3-4)

Sahabat muda pasti kalian tahu Pohon Korma, walaupun  cuma melihat dari buahnya saja. Kita tahu bahwa pohon korma adalah palem-paleman yang sangat bermanfaat bagi manusia. Di dalam alkitab banyak dicatat, di dalam alkitab juga orang percaya disamakan dengan pohon korma. Pohon korma ini hidupnya di padang pasir yang panas, pohon korma juga tumbuh di dekat sumber air. Bagaimana pohon korma ini bertahan menghadapi lingkungan padang pasir yang terkadang tidak bersahabat? Ternyata biji pohon korma ditanam ke pasir lalu ditutup dengan batu. Batu memaksa pohon korma berjuang untuk tumbuh ke atas. Hambatan pertumbuhan batang membuat pertumbuhan akar maksimal. Pertumbuhan akar yang kuat membuat korma bertahan menghadapi tiup angin di padang pasir yang dapat menerbangkan tanaman bila akar pohon itu tidak kuat mengikat pasir.
Tuhan menghendaki kita kuat seperti pohon korma, yang mengakar dahulu dan setelah akar tumbuh kuat dan besar maka batu yang menutupi pertumbuhan batang akan terguling. Tuhan ingin kita seperti pohon korma yang selalu di cari orang di saat orang kehausan dan lapar di padang pasir.
Ketika di kehidupan kaum muda, menghadapi “jalan yang jelek” Tuhan tidak bermaksud membut kita menderita dan jatuh bukan merupakan hukuman dari-Nya. “Jalan yang jelek” justru akan membuat orang yang ketekunannya besar menjadi semakin dewasa dan semakin kuat seperti pohon korma.
Di dalam Roma 5 : 3-4 “kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan” apakah Allah sedang memakai suatu tantangan yang tampaknya tak mungkin teratasi dalam hidup saya dan kaum muda untuk menghasilkan ketekunan? Itu adalah sebuah proses yang Allah pakai untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Izinkahlah Dia membentuk sifat tahan uji dalam diri kaum muda, dan tahan uji itu akan menuntun pada pangharapan.

Ketika dunia berkata, “Menyerahkah.” Pengharapan berbisik, “coba sekali lagi!!!!”  terus bertahan…!!!!!!!!!!!! Bersama Kristus kita bisa menang.
Tuhan mberkati Kaum Muda. Amen.

Salam from (tdv.donny)


Minggu, 05 Agustus 2012

Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan

5 agustus 2012
 
Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” ( Roma 12: 11 )
 
Shalom, tepat pada tanggal 5 Agustus 2012, hari ini kita merayakan hari Pemuda GKE. Kita sebagai orang-orang muda mengucap syukur hari ini, karena di perayaan hari Pemuda GKE. Kita percaya selama ini Tuhan terus memimpin, saya juga percaya dan sangat percaya bahwa pada tahun-tahun ke depan, Tuhan akan memakai kita kaum muda lebih lagi untuk menuai jiwa. Kaum muda akan dipakai Tuhan, hamba-hamba Tuhan akan dipakai, gereja Tuhan akan berkembang terus, supaya nama Tuhan dipermulikan. Mari kabarkan sukacita ke mana pun kita boleh berada.
Firman Tuhan diatas mengatakan kepada kita :
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor” artinya, jangalah malas, jangan lalai, tetap memiliki semangat yang berkobar-kobar.
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor” berarti, menjaga agar roh tetap panas dan menyala-nyala, tidak menjadi dingin atau bahkan mati. Jangankan yang dingin dan mati, yang suam-suam kuku saja, akan dimunthkan Tuhan dari dalam mulut-Nya!.
Layanilah Tuhan” untuk bisa melayani Tuhan, kita memerlukan kerajinan yang tidak kendor dan roh yang menyala-nyala.
Pemuda-Remaja mari kita merenungkan lebih dalam lagi, ada tiga hal yang menjadi pesan Tuhan dalam Firman Tuhan di Roma 12 : 11 ini :
1.   Jangan Malas.
2.   Jangan suam-suam kuku.
3.   Jangan berhenti berbuat baik.

Jangan Malas
Kita semua pasti tahu Semutkan?  di Amsal 30 : 24-25 di katakana “Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan: semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas.” Tuhan mau ajarkan, ayo belajar dari semut yang kecil, suatu kumpulan yang besar. Kalau Tuhan suruh kita belajar dari sesuatu yang kecil dan lemah, berarti ada sesuatu yang berharga dari semut. Kita tahu kumpulan semut ini mempersiapkan makanannya pada waktu musim panas. Mereka tahu satu kali kelak akan terjadi musim dingin atau musim hujan, mereka tidak mengalami kelaparan karena mereka sudah bekerja pada musim panas, mereka mebekali diri dengan makanan. Tuhan katakana, selama masih musim panas, selama kita masih kuat dan sehat, selama masih kita bisa membaca Firman Tuhan, mata kita masih terang, selama mulut kita masih bisa memuji Tuhan, selama kita masih bedoa, Tuhan bilang, ayoooooooooooo  lakukan!!!!!!!!!!!!!!!!

Jangan suam-suam kuku
Kita buka Firman Tuhan dalam Wahyu : 3: 15-16Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” Tuhan berpesan kepada kita termasuk kaum-kaum muda dan saya. Tuhan katakana jangan suam-suam kuku. Tidak dingin juga tidak panas. Tidak dingin dan tidak panas ini berbicara mengenai pribadi yang tidak pernah berubah. Tuhan tidak berubah dulu, sekarang dan selaman-lamanya

Di dalam Firman Tuhan Roma 12 : 2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Jangan kita menjadi serupa! Jangan sama! Apalagi dengan dunia ini. Tuhan katakan, Ayo berubahhhhhhhhhhh!!!!!!!!! Jangan bangga kalau kita, kaum muda dan saya sama dengan orang-orang dunia. Ayooooo berubahhhhhhh!!!!!! Oleh pembaharuan budimu. Isi terus, dengan Firman Tuhan, baca Firman Tuhan, supaya karakter kita yang busuk dan jelek dibuang karena Firman Tuhan adalah air yang sungguh menyucikan kehidupan kita.

Jangan berhenti berbuat baik
Di dalam Firman Tuhan Galatia 6: 9-10Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Kita sering ditipu oleh iblis untuk menjadi lemah, iblis katakan jangan berbuat baik. Akhirnya kita tidak pernah menuai. Itu membuat kita lemah. Kita tidak bisa menerima kalau kita tidak mau memberi. Waktu kita menabur yang baik, kita akan menuai yang baik. Waktu kita menabur kita akan menuai. Apa yang kita tabur hari ini? Kalau menabur maki-maki, kata-kata yang tidak benar, satu kali kita juga akan menuai hal yang sama. Untuk itu tabur yang baik, Tuhan sungguh mengasihi kita

      Tuhan berpesan, selama masih ada musim panas, kita masih disanggupkan, kita masih sehat, kita masih mampu, ayoooooooo!!!!!! Kita masuk mempersiapkan tabungan rohani kita.
Tuhan katakan, jangan kita suam-suam kuku. Sudah berapa lama saudara menjadi pengikut Yesus? Sudah berapa lama pemuda GKE ini ada? Jangan bangga dengan berapa lamanya. Mungkin saudara katakan sejak 15 tahun lalu, tapi mungkin saudara, saya dan Pemuda GKE tidak pernah berubah, orang-orang disekitar masih menilai karakter-karakter kita yang jelek masih melekat sama seperti 15 tahun lalu. Mari kita berubah lebih baik, lebih sunggu lagi, berubah karena Tuhan, berubah untuk memulikan nama-Nya.
      Tuhan juga katakan jangan berhenti untuk berbuat baik. Apa yang sudah Saudara lakukan? Perbuatan-perbuatan baik yang sudah Saudara lakukan, jangan berhenti, lanjutkan. Satu hari kelak, pada waktunya Tuhan. Saudara,kaum Muda dan saya pasti menuai.

SELAMAT HARI PEMUDA GKE 2012
“Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”
Dengan sebuah lagu ini :
Biarlah Rohmu Menyala-Nyala
Reff:
Biarlah Rohmu Menyala-Nyala
Dan Layanilah Tuhan
Biarlah Rohmu Menyala-Nyala
Dan Layanilah Tuhan

Tak Ada Banyak Waktu
Giatlah Dan Jangan Lalai
Pekerjaan Besar Menunggu
Ladang Siap Dituai

Tanggalkan S'gala Beban
Dan Dosa Yang Merintangi
Berlari Pada Tujuan
Panggilan Surgawi
(tdvdonny)

Sabtu, 04 Agustus 2012

Kekuatan dalam Perjuangan

4 Agustus
Kekuatan dalam Perjuangan
Nas Bacaan : Filipi 4 : 2-20
“Segala perkara dapat  kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4: 13)

Siapa yang gak mau kuat?....itulah impian semua orang termasuk anak-anak muda. Kuat dalam segala hal itulah yang diinginkan.
Pernah nonton Film Facing the Giants, film ini menceritakan kehidupan seorang pelatih American Football di sebuah SMU (Shiloh Eagles) bernama Grant Taylor. Selama 6 tahun kepelatihannya, sekolah ini belum pernah memenangi sebuah musim kompetisi. Bahkan dalam beberapa pertandingan terakhir selalu berakhir dengan kekalahan. Hal ini menyebabkan pihak sekolah mulai meragukan kemampuannya melatih dan ingin menggantikan posisinya dengan orang lain. Selain itu juga dia mengalami berbagai masalah dalam hidupnya, mulai dari mobil yang sering mogok, gajih yang pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dia divonis susah memiliki anak oleh dokter atau tidak subur dan tentunya karir kepelatihannya yang terancam berakhir.
            Di tengah kebingunan dan ketakutannya menghadapi masalah-masalah nya itu, dia datang kepada Tuhan. Dia menyerahkan segala persoalannya kepada Tuhan. Selain itu dia mulai mengubah paradigma tim nya  termasuk paradigma hidupnya, yaitu bukan lagi “target oriented” malainkan menjadi “process oriented”. Hari demihari dia menjadi lebih banyak bedoa dab berseru kepada-NYA. Dia menyerahkan segenap masalah dan pergumulannya dan mepertahukan kehidupannya kepada Tuhan. Dan dia meminta agar pihak sekolah memberikan sekali lagi kesempatan melatih Tim. Pada awalnya pihak sekaolah keberatan, namun akhirnya diputuskan untuk memberikan kesempatan terakhir.
            Dengan paradigma yang sudah dia usung tadi dia menjelaskan bahwa segala hal yang utama bukan hasil, melainkan bagaimana cara yang dilakukan. Dengan berdoa dan mereka berlatih dan terus berlatih untuk menghadapi “TIM GIANT” yang sesuai dengan namanya terdiri dari orang yang besar-besar dan tim ini sangat tangguh dan jarang terkalahkan. Melihat ini semunya anak asuhnya menjadi takut. Namun sang pelatih membangkitkan rasa percaya diri timnya dengan semboyan : “apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”(Kolose 3: 23). Dengan prinsip inilah akhirnya Tim football sekolah mereka berhasil mengalahkan Tim Giant, walaupun dengan pertandingan yang a lot dan perjuangan yang keras. Sang pelatih juga berhasil membantu memulihkan hubungan ayah-anak dari seorang pemimpin Yayasan sekolah itu menjadi sangat harmonis tentunya dengan paradigma yang berbeda berdasarkan Firman Tuhan. Sebagai gantinya, dengan diam-diam pemimpin Yayasan Sekolah itu mengganti Mobil butut sang pelatih dengan mobil baru. Dan akhirnya istrinya yang di vonis tidak bisa punya anak, akhirnya punya anak juga.
            Dari kisah di atas kita bisa belajar bagaimana sebuah kekuatan dalam sebuah perjuangan yang bisa mengubah sebuah tim yang tidak kuat menjadi kuat dan mengalahkan tim-tim yang sering mengalahkan mereka. Kita bisa lihat juga bagaimana kisah seorang rasul paulus di Filipi 4 : 2-20. Anak-anak muda yang terkasih selalulah andalkan Tuhan dalam setiap masalah dan kehidupanmu. Karena kekuatan bisa kita dapat bersama Tuhan.  Rajin berdoa, Rajin baca Firman Tuhan dan selalu andalkan Tuhan. Amen. (tdv.donny)

PEMUDA: JADILAH MAHKOTA INDAH SESUAI HARAPAN!

4 Agustus 2012
 
PEMUDA: JADILAH MAHKOTA INDAH SESUAI HARAPAN!
(Hari Pemuda GKE - Minggu, 5 Agustus 2012)
Bacaan Nast Alkitab : Titus 2:1-10
“Demikianlah juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. (Titus 2 : 6-7a)”

“Pemuda”, katanya harapan masa depan, harapan orang tua, harapan bangsa, juga harapan gereja! Bagaimana supaya para pemuda kita benar-benar dapat menjadi harapan? Oh, saudara, tentu tidak terjadi begitu saja! Tentu melewati proses juga. Proses itu tentu malah sejak ia dari kandungan, masa bayi, remaja, bahkan hingga menjadi pemuda, untuk selanjutnya benar-benar dapat menjadi harapan masa depan. Itu artinya, tentu saja di mulai dari lingkungan rumah dimana ia dilahirkan. Bahkan sesuai pertumbuhannya, lingkungan gereja, sekolah dan lingkungan masyarakat sekitarnya tentu juga sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter mereka. Bahkan tidak main-main, kemajuan teknologi memberikan andil besar dalam mewarnai kehidupan  mereka!.
“Pemuda”...... memang harapan kita semua. Tapi sudahkah mereka benar-benar telah dipersiapkan menjadi harapana, lakyaknya menjadi sebuah mahkota yang indah? Oh... itu memang tidak mudah. Tidak cukup hanya melalui ribuat kata-kata nasihat semata. Atau hanya sekedar anjuran supaya rajin sekolah minggu, atau rajin kebaktian pemuda semata! Tidak cukup dengan itu. Tetapi secara menyeluruh. Baik oleh orang tuanya, lingkungan gereja, masyarakat, dan tempat sekolahnya juga. Oleh semua pihak tentu saja. Baik secara langsung!Tidak kurang, banyak juga para orang tua telah mendidik anak-anak mereka sedemikian rupa, dengan harapan supaya anak-anak mereka menjadi orang baik-baik kelak? Tapi kenapa anak mereka tetap nakal, bebal, seperti tidak pernah di ajar? Nah, inilah masalahnya. Karena mereka bukan benda mati. Tapi juga punya mata dan telinga, juga punya hati, bahkan punya keinginan untuk menjadi seperti orang juga. Orang yang dianggapnya sebagai panutan, tentu saja. Maklum, mereka juga sedang mencari identitas diri. Hanya apakah idenditas diri itu telah mereka dapatkan secara tepat dari orang-orang atau lingkungan? Benarkah dalam lingkungan keluarga sendiri kita sudah memberikan semacam panutan identitas diri buat mereka? Atau hanya sekedar anjuran supaya rajin sekolah minggu, kebaktian pemuda saja buat mereka? Sementara kita sebagai orang tua sendiri malas sembahyang? Makan saja tanpa berdoa, bagaimana doa sebagai nafas kehidupan dapat kita teladankan?
Kita memang tidak menyangsikan maksud baik orang tua bagi anak-anaknya. Hanya sadar atau tidak, strateginya mungkin yang salah! Dapat saudara bayangkan bila ada anak berusia dua tahun sudah bisa membedakan, mana uang seribu, duapuluhan, dan limapuluhan ribu! Yang limapuluhan ribu dipilihnya, sambil ia perlihatkan kepada ibunya, bahwa uang itu untuk ke mall katanya. Astaga! Kenapa sampai bisa terjadi begitu? Apalagi kalau bukan bahwa ia sering dibawa ke mall dan uang sejenis itu yang sering ia lihat ketika ia dibawa oleh ibunya ke mall?! Lalu yang untuk persembahan? Mungkin tidak sempat dikasih tahu, atau memang orang tuannya sendiri jarang ke gereja. Atau ke gereja juga tapi hanya kebiasaan saja tanpa penghayatan, dan ketika persembahan..... Hehehehe...... (maaf)! Tahulah sendiri apa kira-kira jawabannya!
Tidak kurang waktu liburan? Si anak berkata kepada orang tua: “Pah/mah, aku pengin liburan ke anu...., minta uang jajannya.” Oh, maka segera orang tua mengusahakannya. Tidak kurang untuk urusan sekolahnya, urusan kecerdasan otaknya, orang tua habis-habisan mengusahakannya, jual ladang, atau ngutang , atau kredit dimana saja, demi anaknya. Oh, itu baik saja! Tapi kalau urusan rohaninya? Urusan moralitas, etika, atau daya tahan iman? Apa yang sudah dilakukan? Berapa biaya yang berani dikeluarkan? Karenanya tidak heran bila di masa sekarang ini, banyak generasi mudah kita hanya cerdas otaknya, tapi merosot moralitasnya. tidak kurang di sekolah-sekolah, bahkan dijejali tambahan berbagai les pada sore hari juga, untu ktidak kurang dalam persekutuan gereja! Terkesan jalan sendiri-sendiri. Majelis dan jemaat jalan sendiri. Pemuda jalan sendiri, atur sendiri! Apa yang terjadi dalam rapat-rapat gereja kita? Oh, lebih banyak sibuk program ini program itu. Lalu program untuk pemuda? Paling-paling disediakan alat band, seolah selesailah sudah masalah! Silahkan pemuda latihan sendiri. Itu pun kalau ada anggarannya tersedia. Jika tidak, itu ditunda saja.
Lalu ketika mereka ibadah sini, ibadah sana, ke berbagai gereja? (syukur kalau pemuda ingat ingat gereja). Akh, paling-paling kita katakan pendeta atau majelis nda becus membina. Atau kalau mereka terlibat berbagai kenakalan remaja, ngebut di jalan, kumpul kebo, mabuk-mabukan di jalan, atau terjerumus dalam obat-obatan dan berbagai kejahatan? Oh tidak kurang (maaf!), para pendeta, majelis, aparat keamanan, para pejabat terkait dengan mudah saja mengatakan, itu kelalaian orang tua, yang seharusnya membina anaknya. Oh, jadi serba menyalahkan rupanya. Tapi tidak menyelesaikan masalah. Hanya anjuran, peringatan basa basi layaknya. Tidak ketinggalan para intelektual, menorot dari berbagai sudut pandang, sudut ini, sudut itu, tapi juga kurang menyengat dalam andil nyata, bagaimana yang seharusnya bersama-sama kita lakukan. Hanya kritik saja, banci jadinya! Yang tidak kalah menarik, biasanya kita jadi begitu antusias memandang berbagai permasalahan generasi muda kita, justru ketika masalah sudah terjadi. Nasihat ini, nasihat itu. Padahal, tidak kurang juga kita sebagai orang tua, baik sebagai pemimpin gereja, tokoh masyarakat, artis terkenal, para penegak hukum, atau para pejabat negeri? Oh, pornografi, pornoaksi, seolah bukan barang langka lagi! Korupsi para pejabat seolah bukan sesuatu yang haram lagi! Kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan besar persentasenya! Tidak kurang (maaf untuk kesekian kalinya!), para penegak hukum banyak juga yang terlibat baku hantam di tempat remang-remang. Atau para pejabat terlibat narkoba yang berkeliaran saja? Atau para anggota dewan yang ketiduran di persidangan? Apakah kita anggap ini hal sepele dan tidak ada hubungaan keterkaitan sebagai panutan generasi kita? Masalahnya memang tidak gampang. Tidak cukup hanya lewat doa atau khotbah mimbar gereja saja. Harus oleh semua kita!Lalu, dari mana kita memulainya? Yang utama tentu saja keluarga atau orang tua. Jadilah teladan, bukan hanya nasihat, atau larangan sebatan kata-kata. Yang tua, hiduplah sederhana. Kata “sederhana” dalam nas ini, tidak berarti orang tua lalu berpakaian compang camping! Tetapi dalam arti tidak hidup hura-hura, atau terlalu banyak teori yang muluk-muluk tetapi tidak nyata dalam tindakan. Ya, itu persisnya! Juga hidup terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Ya, harus mulai dari itu (ay.2). demikian pun perempuan-perempuan yang tua, hiduplah sebagai orang yang beribadah, jangan hanya suka memanjakan anak ke mall saja, jangan memfitnah, jangan hanya sibuk ngurus kecantikan dan penampilan diri sendiri saja, atau malah jadi penjudi segala. Jika demikian bagaimana mungkin dapat membina perempuan muda dengan keteladanan? (ay.3).
Menurut hemat kita, ada baiknya juga pembinaan gereja harus secara serius, terprogram dan berkesinambungan. Program yang dimaksud tentu saja bukan sekedar menyediakan alat band, untuk gedebak-gedebuk, nda karu-karuan. Pembinaan yang hany bersifat hiburan! Atau hanya sekedar PA yang menambah kelelahan melanjutkan pelajaran teori yang di sekolahan! Yang dibutuhkan oleh pemuda tentu saja, semacam pendampingan, tempat curhat sebagai kawan untuk penguatan, kepercayaan identitas diri ke arah yang lebih kreatif menghadapi tantangan jaman! Ya, pembentukan kepribadian. Sudahkah itu kita pikirkan atau lakukan? Ini menjadi PR kita selaku gereja. Jadi bukan sekedar hanya menyalahkan mereka, menyalahkan orang tua, menyalahkan majelis, menyalahkan pemerintah, atau menyalahkan kemajuan jaman dan teknologi.Tidak ada yang salah dengan dunia ini. Matahari tetap terbit dari Timur dan tenggelam di Barat seperti sedia kala. Yang salah, kalau mau mencari siapa yang salah, ya semua kita yang harus berbenah diri!
Bagaimana peran pemerintah? Jangan serahkan mentah-mentah begitu saja kepada para orang tua, majelis atau guru SHA atau pembina pemuda saja. Karena mereka juga adqalah harapan nusa dan bangsa juga. Harapan kita bersama! Apa peran Menteri Pemuda dan olah Raga dan jajarannya? Apakah cukup hanya mengurus soal sepak bola kita yang terpuruk jadi tertawaan dunia? Buatlah juga sekiranya bentuk melalui mana para pemuda kita terbina sejak generasi mudah hingga sungguh-sungguh jadi mahkota harqapan bangsa. Tidak cukup hanya sekedar penyuluhan yang sekali-sekali saja.
Lalu bagaimana Anda para pemuda sendiri? Nah...nah..nah... Janganlah hanya menyalahkan orang tua, gereja, atau menyalahkan apa saja. Perlu juga Anda sebagai orang muda koreksi diri. Jangan hanya terbawa perasaan, merasa yang harus serba diperhatikan dan dituruti kemauan! Anda tahu latar belakang Hari Pemuda GKE (bagi Anda para pemuda GKE)?! Itu dicetuskan oleh para pemuda gereja GKE tempoe doelo, sebagai bentuk atau wadah bukti kreativitas , sebagai pemuda beriman, ambil bagian dalam keterlibatan mereka memberi warna gerejanya demi kesinambungan masa depan dan kesaksian! Lalu Anda sebagai pemuda Gereja sekarang? Atau lebih banyak bertanya “apa yang dapat gereja berikan untuk saya?” Lalu bila dirasa gereja tidak memberikan apa-apa, jadi lari sani-lari sana, cari gereja hanya untuk hiburan, gedebak-gedebuk drum pengiring nyanyian?
Oh... Bila itu pertanyaannya, bila itu yang Anda lakukan, berarti Anda bukan tambah lebih baik dan lebih maju dari para pemuda pendahulu Anda. Walau intelektualitas anda jauh lebih mafan dari mereka! Kuasailah dirimu dalam segala hal. Jadilah teladan dalam berbuat baik. (ay.7-8). Penguasaan diri, itu kata kunci. Itu awal yang baik, untuk memilih yang baik, berpikir secara jernih, dan bertindak hingga benar-benar jadi mahkota yang indah sesuai apa yang diharapkan. Bukan menjadi sampah tak berguna yang ditenggelamkan oleh arus jaman yang serba menawan, namun yang hanya berakhir ke kuburan. Bangkitlah wahai pemuda. Lanjutkan dan buktikan kepada para pendahulumu, tanpa banyak embel-embel picisan ini-itu. Buktikanbahwa engkau masih ada di mana orang semakin menyepelekan Tuhan seperti di jaman ini. Dan buatlah Tuhan tetap tersenyum di atas sana! Selamat hari Pemuda GKE. AMIN!

(Oleh: Pdt.Kristinus Unting, STh., M.Div (GKE))

Kamis, 02 Agustus 2012

Hidup adalah Perjuangan


2 Agustus 2012
Hidup adalah Perjuangan
Nas Alkitab : Yohanes 5 : 1-18
 “Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya” (Yohanes 5 : 4).

Hidup adalah Perjuangan, tema ini tidak asing lagi didalam kehidupan kita. Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa perjuangan, tidak ada keberhasilan hidup tanpa (peluh, keringan dan air mata). Bahkan, seorang ilmuan Thomas Alva Edison berkata Kesuksesan adalah 1% kegeniusan dan 99% adalah kerja keras.”. Kita lihat dalam kehidupan kita orang-orang muda tidak bisa kita pungkiri banyak tantangan dan resiko yang harus kita hadapi karena kita masih menjalai proses hidup untuk mencari jati diri kita. Kita berjuangan melawan Narkoba, Pergaulan bebas yang mengakibatkan seks bebas, banyak lagi perjuangan yang kita hadapi termasuk perjuangan menghadapi permasalahan dalam hidup kita. Perjuangan itu membutuhkan komitmen dan kerja keras dalam menjalaninya. Tanpa keduanya dapat dikatakan bahwa seseorang tidak memiliki perjuangan atas hidupnya. Namun berbeda halnya dengan yang diri ini rasakan bahwa perjuangan sebenarnya adalah penderitaan. Karena untuk mendapatkan perjuangan dan hasil harus dibayar dengan penderitaan. Kita lihat dalam kehidupan kita anak muda ketika kita jatuh cinta dengan seorang lawan jenis, kita berjuang untuk mendapatkan cinta itu walupun perjuangan dan hasilnya harus kita bayar dengan penderitaan dulu, karena kita menderita ketika dicuekin, ditolak, tetapi tidak putus asa untuk terus berjuang.
Dalam bacaan Firman Tuhan hari ini, Alkitab memberikan perspektif yang berbeda tentang makna dari sebuah perjungan hidup. Didalam bacaan ini dikatakan, Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam yang bernama Betesda. Betesda ini memiliki lima serambi. Di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit, orang-orang buta, orang-orang timpang, dan orang-rang lumpuh. Disana mereka menantikan goncangan air kolam tersebut. Didalam alkitab dikatakan, Allah membuat aturan main yang luar biasa dan akal manusia yang terbatas sulit memahaminya. Aturan itu adalah barang siapa terdahulu masuk di dalamnya itulah yang mendapat kesembuhan. Aturan ini membuat kita bertanya, kalau hal itu diberlakukan bagi kita orang-orang sehat tidak masalah. Tetapi hal ini diberlakukan bagi orang-orang sakit suatu hal yang sukar dipahami. Namun itulah aturan mainnya. Di sana bisa kita lihat hasil dari penantian dan perjuangan panjang seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Satu hal yang harus kita ingat, Manusia harus berjuang sedemikian rupa agar memperoleh berkat yang sudah disediakan-Nya yakni kesembuhan. Jika hanya berdiam diri dan tidak pernah mencoba bertarung, maka seumur hidup tidak pernah menyaksikan dan mengalami pertolongan Tuhan. Sakit, mengalami permasalah, putus cinta, ditolak cintanya atau apapun itu bukanlah alasan untuk berdiam diri. Keterbatasan bukan pula alasan untuk berkata inilah nasib saya. Tuhan mau, kita berjuang dari keterbatasan yang ada, agar kuasa-Nya makin nyata bagi kita. Inilah prinsip Firman Tuhan.

“Semakin kita merasakan perjuangan hidup, semakin dekat pula penemuan kita akan makna kehidupan yang sesungguhnya, walaupun kita terbatas, tetaplah berjuang agar kuasa-Nya menjadi nyata”.

Tuhan memberkati kita semua. AMEN.
(by. tdvdonny)