16 Oktober
2015
Bacaan : Amsal
15 : 13 - 15
“Hati
yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan
semangat”
Amsal
15 : 13
Sahabat
Muda, saya punya kisah : suatu hari saya
ketemu teman lama. Ketika itu saya lihat rawut mukanya lagi tidak bersemangat
alis lagi murung “galau gitu lah”. Ketika itu saya bertanya kepada dia, kenapa
kok murung begitu? Lagi ada masah ya? Saat itu juga dia jawab “iya bro”, gua
lagi patah hati ni di tinggal pacar alis diputus pacar bro. Gua masih sayang
baeng ama dia bro, serasa hidup gua hampa, gak bisa hidup tanpa dia bro.
Singkat cerita semejak teman gua ini pisah sama pacarnya, kelakuannya berubah
total, yang dulunya aktif melayani di gereja. Tapi sekarang menjadi tidak mau
kegereja, gampang tersinggung, lebih banyak menghabiskan waktunya keluyuran
sampe tengah malam, minum-minuman, lupa belajar, sampai nilai semesternya pun
jeblok. Sebagai teman saya prihatin. Patah hari membuat hidup teman gua ini
berubah total, nggak lagi semangat untuk menjalani hidupnya.
Sahabat
Muda, dalam kitab amsal dikatakan “Hati yang gembira adalah obat yang manjur,
tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Amsal 17 : 22) dengan
jelas ayat ini mengatakan bahwa kegembiraan yang berasal dari hati sangat
bermanfaat, saking bermanfaat hati mampu berfungsi sebagai obat yang manjur. Dalam
bacaan kita hari ini mengatakan juga “Hati
yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan
semangat” (Amsal 15 : 13). Hati yang gembira akan mendatangkan senyum ceria,
wajah kita terlihat ceria dan berseri-seri. Hati yang gembira dapat
mendatangkan kebahagian dan meningkatkan harapan hidup. Sebaliknya kepedihan
atau kepahitan hati bisa menjadi racun yang berbahaya bagi hidup kita.
Sahabat
Muda, tekanan hidup terkadang berat
untuk dihadapi. Berbagai beban mencoba merampas kegembiraan yang kita miliki
dalam hidup ini. Patah hati, putus asa, murung, galau, cemas, depresi, takut,
dll. Jika kita biarkan akan menghilangkan senyum dari wajah kita. Fokus pada
kekurangan tidak melihat kelebihan dan berkat akan membuat kita kehilangan
sukacita didalam hati kita.
Sahabat
Muda, sebuah sukacita sejati seharusnya
tidak tergantung dari apa yang kita alami dalam perjalanan kehidupan kita
sehari-hari. Melainkan karena sukacita sejati sesungguhnya berasal dari Tuhan
dan bukan karena keaadaan sekitar kita. Dalam kitab Nehemia berkata “Jangan kamu berusah hati, sebab sukacita
karena TUHAN itulah perlindunganmu!” (Nehemia 8 : 10b). Mazmur juga berkata
“dan bergembira karena TUHAN : maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang
diinginkan hatimu” (Mazmur 37 : 4). Kegembiraan atau sukacita sejati yang
berasal dari Tuhan bahkan mampu menurunkan berkat-berkat Tuhan, memenuhi
keinginan hati kita. Meski tekanan hidup sedang berat, kehilangan semangat,
dll. Janganlah kita kehilangan sukacita, karena sukacita itu berasal dari Tuhan
dan bukan berasal dari situasi hidup yang kita alami. Didalam Amsal 4 : 23 berkata
“Jagalah hatimu dengan segala
kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”. Sukacita dalam
segala keadaan akan membuat kita sembuh dan pulih dari keterpurukan. Mari sobat
muda, kita pancarkan kebahagian dari hati kepada orang-orang yang ada disekitar
kita. HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT. Amen.
(Salam From tdvdonny)
Amin...
BalasHapusthnx kak.. sangat menginspirasi. God Bless!
BalasHapusTetap menjadi Inspiratif bagi orang lain
HapusTerima kasih kak. Tapi alangkah baiknya jika typo nya diminimalisir. Gbu
BalasHapusthanks, buat motifasi firmannya...
BalasHapusokay sama2.
HapusTerimakasih buat inspirasi nya kak, Semoga diberkati selalu.
BalasHapusAmin
BalasHapus